Internet
dikatakan sebagai sebuah sistem jaringan yang terbentuk dari beragam kumpulan
sub-sub jaringan komputer yang tersebar di berbagai belahan bumi. Karena setiap
bentuk jaringan komputer, kecil maupun besar, dapat dengan mudah dihubungkan ke
dunia maya ini, maka secara kontinyu dan eksponensial, komunitas internet pun
bertambah besar. Karakteristik yang demikian mengakibatkan internet tumbuh
dengan pesat, tanpa ada pihak-pihak yang mengatur perkembangannya. Secara
alami, pertumbuhan internet dapat dianalogikan seperti organisme (semacam
mahkluk hidup), tumbuh secara pasti menjadi semakin besar dan dewasa.
Berdasarkan fakta ini terlihat, bahwa secara tidak sengaja, internet telah
menjadi suatu sistem yang terdesentralisasi ke beragam pusat-pusat komunitas
digital (Kosiur, 1997). Tidak ada satu lembaga pun yang dapat “memerintah” komunitas
yang melakukan interaksi di dunia maya, termasuk negara Amerika Serikat sebagai
pelopor teknologi ini.
Infrastruktur internet sebagai media baru menghadirkan konsep
teknologi yang semakin mempermudah komunikasi di era komunikasi interaktif ini.
Lahirnya internet dapat dianggap sebagai sebuah ‘gebrakan’. Internet bukan
hanya sebagai alat yang digunakan di dunia kerja dan bisnis tetapi juga
digunakan secara pribadi, antar pribadi dan medium komunikasi massa.
Saat ini siapa saja bisa mengakses internet dengan menggunakan device-device tertentu,
akan tetapi asal mula penggunaan internet bukan untuk kepentingan masyarakat
umum melainkan kepentingan militer. Selama perang dingin, pemerintah Amerika
Serikat berusaha untuk tetap menjaga komunikasi tetap berfungsi apabila negara
sedang diserang dan alat-alat komunikasi yakni radio transmitter dan
telepon tidak bisa digunakan. Konsep packet switching pun
diperkenalkan yaitu dengan mentransmisikan informasi ke dalam bit yang kecil
sehingga informasi dapat berpindah dengan cepat.
Kelahiran internet sekitar 1968, ketika itu Advance
Research Projects Agency Network (ARPANET) ditemukan. APARNET adalah
jaringan komputer pertama yang mampu mentransfer informasi menggunakan sistem packet
switching. Kemudian, para pengguna APARNET menemukan bahwa selain dapat
digunakan untuk saling berkolaborasi dan kepentingan penelitian, jaringan
komputer juga dapat digunakan komunikasi antarpersonal. Disinilah kemudian
penggunaan e-mail dimulai.
Pada 1976 dikembangakanlah USENET untuk berkomunikasi antara
jaringan komputer, pengguna dapat saling bertukar pikiran dengan mem-posting topik
tertentu melalui e-mail. USENET ini dikembangkan untuk para pengguna yang tidak
dapat mengakses APARNET. Ketika APARNET digantikan oleh NSFNET pada 1986,
internet berkembang menjadi lebih cepat, didukung oleh teknologi serat optik,
selain itu jaringannya sudah terhubung ke super computer di
seluruh negara Amerika. Inilah yang disebut saat ini dengan istilah modem.
Masyarakat kini dapat mengakses internet melalui Internet Sevice
Providers (ISPs), misalnya America Online, Prodigy, dan
CompuServe. Setiap komputer dan server intenet pun memiliki IP address yang
unik dan berbeda-beda. Memasuki abad 21, mulai dikenalah istilah dot-com,
web 2.0 (world wide web), dan era google. Jaringan internet
menghubungkan satu komputer dengan komputer lain. Komputer tergabung dalam
jaringan internet dengan adanya koneksi ke ISPs.
Kemudahan akses internet di seluruh dunia saat ini menjadikan
kita berada di era globalisasi. Sekat-sekat dan batas-batas negara seakan-akan
tidak ada lagi. Apa yang terjadi di belahan dunia lain bisa diketahui siapa
saja yang dapat mengakses internet. Informasi yang didapat begitu cepat dan
aktual. Seakan-akan manusia hidup di satu desa. Konsep ini dinamakan ‘global
village’ –desa global. Istilah ini diperkenalkan oleh Marshall McLuhan
ketika informasi yang disampaikan sangat cepat dan massive. Tidak
ada lagi batas atau jarak yang jauh, dunia dianggap sebagai sebuah desa yang
kecil yang informasinya begitu mudah didapat dan berpindah.
Manfaat dan pengaruh internet sedemikian besarnya dan mencakup
berbagai segi kehidupan manusia yaitu pendidikan, hiburan, ekonomi &
bisnis, politik, sosial, dan budaya. Berbagai macam komunitas pengguna internet
terbentuk melalui berbagai situs. Disitu mereka dapat bertukar pikiran dan
berbicara apa saja melalui media internet. Misalkan saja satu topik yang sedang
hangat dibicarakan akan menyeret masyarakat ke dalam arus informasi tersebut.
Hegemoni masyarakat pun terbentuk dan tak jarang mampu menghimpun kekuatan
masyarakat berkat derasnya arus informasi. Misalnya saja, di Indonesia sedang
hangatnya pembicaraan kenaikan harga BBM, melalui internet kita menjadi tahu
apa saja aksi massa beserta opini publik. Tak jarang masyarakat menjadi
terpengaruh satu sama lain. Kekuatan internet begitu besar untuk menghimpun
masyarakat.
Namun, apakah penyebaran penggunaan internet sudah merata?
Rupanya belum, adapula sekelompok masyarakat yang tampaknya bukan merupakan
pengguna internet aktif dikarenakan berbagai macam sebab. Disinilah istilahdigita
device muncul. Istilah ini mengacu pada keadaan dimana terjadi
kesenjangan digital antara satu pihak dengan pihak lainnya. Kesenjangan digital
bisa terjadi akibat perbedaan status ekonomi, perbedaan umur, termasuk kondisi
geografis wilayahnya apakah memungkinkan untuk mengakses dunia digital
seperti internet.
Selain konsep digita device yang menggambarkan
adanya kesenjangan digital, adapula konsep information superhighway.
Konsep ini lahir akibat perkembangan jaringan telekomunikasi internet dan
komunikasi digital Sehingga informasi yang didapat berkecepatan tinggi dan
menjangkau seluruh dunia. Information superhighwaymerupakan
jaringan komunikasi yang berskala besar meliputi berbagai layanan interaktif
yang memungkinkan cepatnya komunikasi dan interaksi antar pengguna.
Selama kita menggunakan infrastruktur internet, tentunya
berbagai macam fungsi dan kegunaan sudah dirasakan antara lain berfungsi untuk
menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa menghiraukan perbedaan
waktu dan jarak (real-time), meningkatkan hubungan komunikasi yang baik
antar individu, kelompok, maupun antar negara, menambah pengetahuan dari
berbagai bidang kehidupan, memperkenalkan budaya-budaya antar bangsa, media
hiburan yang efektif, penyedia jejaring sosial yang saat ini semakin
digandrungi masyarakat, media promosi atau iklan, media jual-beli online, e-commerce,
dan pastinya untuk mengetahui keadaan terkini, berita terkini yang sedang
terjadi dimana saja di seluruh belahan dunia. Internet berfungsi untuk
mendukung arus globalisasi.
Kini akses internet mudah sekali didapat. Di rumah, di tempat
kerja, sekolah, kampus, dan tempat-tempat umum rata-rata sudah terdapat koneksi
internetnya. Rasanya pasti ada yang kurang kalau tidak ada koneksi internet.
Penggunaan internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern.
Siapa diantara Anda yang belum pernah menggunakan fasilitas internet? Pasti
tidak ada bukan?